Arema Indonesia pada akhirnya harus mengakui keunggulan tuan rumah Cerezo Osaka dalam pertandingan perdana Liga Champion Asia (LCA) di Nagai Stadium Osaka, Jepang, dengan skor 2-1.

Usai tertinggal di babak pertama lewat gol yang diciptakan Rodrgio pada menit ke 14, Arema Indonesia mengawali babak kedua dengan optimisme tinggi demi menyamakan kedudukan. Miroslav Janu Pelatih Singo Edan, menjadikan anak didiknya tampil trengginas dengan meladeni permainan terbuka Cerezo Osaka.

Baru berjalan dua menit babak kedua, Chmelo Roman hampir saja memaksa tim tamu memungut bola dari gawangnya. Pemain asal Slovakia ini melakukan tendangan keras jarak jauh dari luar kotak pinaalti, sayangnya, upaya Roman masih dapat di tepis Jin Hyeon Kim kiper Cerezo Osaka. Seolah mendapatkaan angin segar untuk menekan tuan rumah, bertubi-tubi Noh Alam Shah dan Roman menyulitkan barisan belakang Cerezo.

Upaya menyamakan kedudukanpun berbuah manis, lewat titik putih setelah salah satu pemain belakang Cerezo melakukan handsball di kotak terlarang. Along sapaan akrab kapten tim Singo Edan yang dipercaya menjadi algojo tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan mengecoh kiper Cerezo. Kedudukan sama kuat 1-1.

Berkat gol itu, kepercayaan anak buah Miroslav Janu itu makin meningkatkan. Peluang mencetak gol kembali didapatkan Arema pada menit 54. Kali ini melalui M. Ridhuan, sayangnya pemain asing asal Singapura ini saat menedang masih di dahului pemain belakang Cerezo yang melakukan penyelamatan.

Tim tuan rumah, di awal babak kedua hanya sesekali melakukan serangan balik saja. Mereka mendapatkan peluang mencetak gol lewat Kurata di menit ke 58, beruntung kesalahan yang dilakukan barisan belakang Arema tidak berakibat fatal. Bahkan setelah itu, Along kembali mendapatkan kesempatan mencetak gol, tapi sayang, kiper Cerezo masih cukup sigap dengan menghalau bola yang sudah tertuju pada striker timnas Singapura ini.

Pasca peluang itu, Cerezo Osaka bangkit dengan mengurung pertahanan Singo Edan. Meski sempat kesulitan mereka tetap mendapatkan peluang emas. Kali ini lewat sebuah kerjasama canti pemain depan Cerezo berhasil menciptakan skrimit di depan gawang Akmad Kurniawan. Untungnya, Benny Wahyudi dengan cepat menutup ruang tembak Kurata yang melepaskan tembakan keras. Demikian pula pada menit ke 69, Bo Kyung Kim yang berdiri bebas melepaskan tembakan keras dari luar kotak pinalti, kali ini tiang gawang yang menjadi penyelamat gawang AK dari ekbobolan.

Pada menit ke 71, giliran AK yang tampil luar biasa dengaan melakukan penyelamatan gemilang dengan memblok tendangan keraas Sukorata. Terus-terusan ditekan, membuat pemain Arema banyak melakukan pelanggaran. Petaka akhirnya datang, memanfaatkan tendangan bebas, Rodrigo kembali mencetak gol untuk kedua kalinya ke gawang AK. Pemain asal Brazil ini melakukan sontekan yang berhasil mengecoh kakak kandung Kurnia Meiga sekaligus merubah kedudukan 2-1 untuk keunggulan timnya.

Seolah tak puas dengan keunggulan tipis itu, Cerezo tetap tak mengendurkan tekanannya. Purwaka dkk harus bekerja ekstra keras membendung serangan bertubi-tubi tuan rumah. Kali ini Inui yang mendapatkan peluang memperbesar keunggulan, untungnya, AK berhasil menangkap dengan sempurna tendangan lemah yang di lepaskan pemain Jepang itu.

Tak terus-terusan menjadi bulan-bulanan tuan rumah, Arema sesekali melakukan serangan balik cepat. Noh Alam Shah mendapatkan peluang matang mencetak gol setelah mendapatkan umpan terobosan Esteban Gullien, sayangnya tendangan Along ke arah gawang yang telah di tinggalkan kiper itu masih berhasil di selamatkan pemain belakang Cerezo dengan cara membuang bola ke samping. Selamatlah gawang Jin Hyeon Kim.

Dipenghujung babak kedua, AK kembali menjadi pahlawan tim SIngo Edan berkat penyelamatan gemilang dari shooting keras pemain sayap Cerezo. Peluang ini menjadi peluang terakhir kedua tim. Sebab, di sisa waktu tambahan, Cerezo lebih banyak melakukan penguasaan bola di lini tengah lapangan hingga wasit Torki Mohsen Ramezanali meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. (ard/Foto : FIFA)